History Of The Beginning Modern Science

Pemetaan__ bagi penulis sebagai pemula, yang berambisi menapaktilasi sejarah ide manusia, yaitu suatu sejarah yang dimulai dengan tumbuh dan jatuh-bangunnya sains, sejauh yang masih bisa diamati hingga abad yang mempertontonkan kemenangan sains atas tahayul.

Permulaan sains sendiri, sebenarnya dapat disusur sampai pada permulaan manusia. Manusia purba sejatinya juga telah menemukan beberapa hubungan yang bersifat empiris yang memungkinkan mereka untuk mengerti keadaan dunia.  Usaha tersebut, mula-mula yang tercatat dalam sejarah dilakukan oleh bangsa Mesir,  selanjutnya diikuti oleh bangsa Babylonia dan Hindu yang memberikan sumbangan-sumbangan berharga meskipun tidak seintensif kegiatan bangsa Mesir.

Sejak awal perkembangan sains juga tidak bisa dipisahkan dengan timbulnya para filosof yang terkesan lebih populer, karena sejak dari peradaban Yunani Kuno, yaitu pada Abad 6 SM-0 M, khususnya pra Sokrates hingga pasca Sokrates, muncul tokoh-tokoh filosof seperti: Thales, Anaximander, Anaximenes, Pythagoras, Xenophanes, Parmenides, Zeno, Herakleitos, Empedocles, Democritus, Anaxagoras. Zaman keemasan peradaban Yunani para sejarawan merujuk pada tokoh-tokoh filosof,  yaitu: Sokrates, Plato, dan Aristoteles.

Sejarah juga telah menghadirkan cerita tentang adanya pertarungan sengit antara Kristen dan filsafat pada Abad 0-6 M. Pada masa ini ilmu pengetahuan menjadi beku dan mengalami kemunduran drastis, mungkin karena Raja Roma menekan kebebasan berpikir. Raja dan Gereja adalah pemegang otoritas kebenaran dan membekukan ilmu hingga pada Abad 6-13 M, yang dikenal dengan Abad kegelapan Kristen Eropa atau abad pertengahan.

Namun pada abad ini bermunculan para pemikir muslim dalam bidang filsafat dan ilmu dengan karya-karya monomental. Diantaranya Al-Kindi (ahli filasafat), Al-Farabi (ahli astronomi dan matematika), Al-Khawarizmi (ahli penemu aljabar/algoritma), Ibnu Sina (penulis The Canon of Medicine), Al-Ghazali (pensintesis antara iman, intelektual atau filsafat, empirik, mistik atau sufisme yang terakumulasi dalam buku monuentalnya “Ihya Ulumiddin”), Ibnu Rusyd (ahli filsafat dan ilmu fisika, kedokteran, dan hukum dengan pendekatan empiris). Selanjutnya Ibnu Khaldun (1332-1406 M), seorang ahli filsafat sejarah, sosiologi, politik, ekonomi, sosial, dan kenegaraan. Kemajuan pemikiran dalam dunia islam tersebut berlangsung hingga terjadinya perang salib, yang mengakibatkan kekalahan total umat Islam, sehingga umat islam mengalami kemunduran. 

 History Of The Beginning Modern Science

Otoritas sains baru muncul lagi dengan adanya penemuan-penemuan ilmiah Abad 14 M, yang dikenal Abad kehancuran Kristen, atau abad kemunduran Islam, atau Abad filsaf Yunani periode kedua. Karena filsafat Yunani Aristoteles dengan tipologi empirisme, dan plato dengan tipologi rasionalisme, bangkit kembali mewarnai peradaban Eropa. Hal tersebut, ditandai dengan gerakan “Gerard van Cremona” yang menyalin buku Ibnu Zina “The Canon of Medicine”, dan adanya penemuan Copernicus dan Galileo yang menjadi tumbal ilmunya sendiri, sampai menyebabkan pecahnya Kristen menjadi Protestan dan Katolik.

Yang terpopuler adalah hadirnya Abad Modern dengan tokoh-tokoh berikut: Machiavelli, Giordano Bruno, Francis Bacon, Rene Descartes, Baruch de Spinoza, Blaise Pascal, Leibniz, Thomas Hobbes, John Locke, George Berkeley, David Hume, William Wollaston, Anthony Collins, John Toland, Pierre Bayle, Denis Diderot, Jean le Rond d'Alembert, De la Mettrie, Condillac, Helvetius, Holbach, Voltaire, Montesquieu, De Nemours, Quesnay, Turgot, Rousseau, Thomasius, Ch Wolff, Reimarus, Mendelssohn, Lessing, Georg Hegel, Immanuel Kant, Fichte, Schelling, Schopenhauer, De Maistre, De Bonald, Chateaubriand, De Lamennais, Destutt de Tracy, De Volney, Cabanis, De Biran,  Fourier, Saint Simon, Proudhon, Auguste Comte, JS Mill, Spencer, Feuerbach, Karl Marx, Soren Kierkegaard, Friedrich Nietzsche, Edmund Husserl.
Para filosaf diatas telah menghadirkan dialektika pengetahuan yang mengarah pada perdebatan filosopis, ilmiah, dan problem pembentukan prosedur baku pengetahuan sebagai epos scientific science.

Andaian historis diatas, apakah hanya menunjukkan, bahwa kita sedang berurusan dengan catatan-catatan historis, ataukah kita masih terkait dengan sebuah untaian benang yang merajut perjalanan hidup kita dengan masa lalu tradisi dan sejarah keilmuan.

 History Of The Beginning Modern Science

Mungkin kita perlu berasik masuk dalam suatu ekspresi sejarah integral wacana pengetahuan modern ini. Karena kebenaran adalah mitos, yang tak mungkin bisa diverifikasi dari relasi sederhana penampilan simbol-simbol pengetahuan ilmiah saat ini. Tulisan ini hendak berpijak pada kesadaran ini, dengan berusaha melacak “The Beginning of Modern Science”, beserta kekayaan segudang teoritik, filosofis, dan praxis, yang diwariskan pada kita.

Salah satu warisan yang selalu terdengar ditelinga kita adalah modernitas, sejarah pengetahuan yang mampu menghadirkan perubahan-perubahan mendasar dalam perspektif sains, termasuk modern science. Titik tekannya ada pada periode kelahiran modern science yang dianggap sebagai epos dari kemajuan. Setidaknya penulis hendak merefleksikan hal tersebut, dengan maksud menjadikan titik awal prasangka-prasangka scientific science yang harus tetap dimoderasi oleh rasio, dikritik dan dikomunikasikan (Habermas). Ritme-ritme ini sebenarnya  tetap riskan.

0 Response to "History Of The Beginning Modern Science"

Post a Comment