Filsafat ilmu merupakan bagian penting untuk memahami konsep-konsep penalaran dan teori-teori ilmiyah.karena metodologi yang benar tentunya didasari dengan konsep penalaran yang benar bagaimana Ilmu Sebagai Prosedur dan Produksi itu di capai dan teknik pengambilannya. Namun disisi lain kemampuan tentang berfikir yang benar dalam usaha memahami konsep-konsep berfikir filsafat relatif kecil. Oleh karenanya, penulis mencoba untuk mengulas tentang bagaiaman tentang ilmu pengetahuan itu.
Apa itu Ilmu
Ilmu pengetahuan .secara pendek dapatlah dikatakan bahwa ilmu pengetahuan adalah pengetahuan (knowledge) yang tersusun sistematis dengan menggunakakan kekuatan pikiran, yang selalu dapat diperiksa dan ditelaah (dikontrol) dengan kritis oleh setiap orang lain yang ingin mengetahuinya. Peremusan tadi sebetulnya jauh dari sempurna, tetapi yang terpenting adalah peremusan tersebut telah mencakup beberapa unsur yang pokok. Unsur-unsur (element) yang merupakan bagian-bagian yang tergabung dalam suatu kebulatan adalah ;
1. Pengetahuan ( knowledge)
2. Tersusun secara sistemis
3. Menggunakan pemkiran
4. Dapat di kontrol secara kritis oleh orang lain atau umum ( objektif)
Ilmu’ atau lengkapnya disebut ilmu pengetahuan adalah kumpulan pengetahuan mengenai sesuatu kenyataan yang tersusun sistemis, dari usaha manusia yang dilakukan dengan penyelidikan, pengamalan dan percobaan-percobaan.
Pengetahuan adalah kesan di dalam pikiran manusia sebagai hasil penggunaan panca indranya, yang berbeda sekali dengan kepercayaan (beliefs), tajhayul ( supertition), dan penerangan-penerangan yang keliru ( misin information). Misalnya, di kalangan orang-orang marindanim di irian barat ada suatu kepercayaan bahwa sebelum mereka berburu harus diadakan upacara, didatangkan seorang dukun,dibacakan mantra-mantra dan dikeluarkan jimat-jimat supaya perburuan mereka berhasil, sehingga amatlah diperlukan Ilmu Sebagai Prosedur dan Produksi. Conroh lain adalah adanya anggapan (dahulu kala) tentang ras kulit putih yang mempunyai tingkat kepandaian yang melebihi tingkat kepandaian ras-ras dengan warna kulit lain. Kepercayaan-kepercayaan tersebut, yang tidak dapat dibuktikan kebenarannya, menimbulkan ketidakpastian, sedangkan pengetahuan bertujuan untuk mendapatkan kepastian serta menghilangkan prasangka sebagai akibat ketidakpastian tersebut di atas.
Manuisa dengan segenap kemampuan kemanusiannya seperti perasaan,pikiran, pengalaman,pancaindra dan intuisi mampu menangkap alam hidupnya dan mengaptrasikan tangkapan tersebut dalam dirinya dalam berbagai bentuk” ketahuan” umpanya kebiasaa, akal sehat, seni, sejarah dan filsafat.termenelogi ketahuan ini adalah termenologi artifisial yang bersifat sementara sebagai analisis yang pada pokoknya diartikan sebagai keseluruhan bentuk dari produk kegiatan manusia dalam usaha untuk mengetahui sesuatu. Apa yang kita peroleh dalam proses mengetahui tersebut tanpa memperhatiakan obyek, cara dan kegunaannya kita masukkan ke dalam katagori yang disebut ketahuan ini. Dalam bahasa inggris sinonim dari ketahuan ini adalah knowledge.
Di tinjau dari sudut pandang yang lain, hasil-hasil dari Ilmu Sebagai Prosedur dan Produksi yang modern juga penting bagi seorang filsuf. Telah kita ketahui bahwa perenungan kefilsfatan berusaha menyusun suatu pandangan dunia yang sistematis. Dengan berbuat demikian berarti pula sekadar meliputi asas-asas yang penemuan-penemuan serta hasil-hasil ilmu yang telah dikenal. Kesesuaian dengan lain-lain lapangan penyelidikan manusia selalu menjadi ukuran untuk menguji hasil-hasil yang dicapai. Suatu keadaan yang tidak runtut tidak dapat begitu saja dikesampingkan dan diperlukan sebagai ‘ pekerjaan setan’. Ketika Hegel dalam tulisan-tulisan awalnya mencoba membuktikan bahwa alam semesta tersusun hanya dari tujuh palanet,kebenaran pendapatnya terbanahkan dengan ditemukannya planet yang kedelapan ( sekurang-kurangnya sejauh menyangkut tulisan-tulisan permulaan yang melukiskan pembuktian itu).
Ilmu sebagai Proses
Ilmu sebagai proses berarti ilmu merupakan aktivitas penelitian. Para pelakunya disebut ilmuwan (scientist). Aktivitas yang dilakaukan tidak bersifat tunggal, melainkan jamak. Ada rangkaian aktivitas penelitian yang bersifat rasional, kognitif, dan teleologis. Aktivitas rasional berarti kegiatan dengan menggunakan rasio. Yang terjadi adalah kegiatan penalaran logis atas pengamatan empiris.
Ilmu sebagai Produk
Pengertian inilah yang paling sering digunakan. Dalam arti ketiga ini, ilmu merupakan kumpulan pengetahuan sistematis yang merupakan produk dari aktivitas penelitian dengan metode ilmiah.
Sebagai sistem pengetahuan, ilmu mempunyai obyek material dan obyek formal. Obyek material sering disebut pokok soal (subject matter), sedangkan obyek material dinamakan titik perhatian (focus of interest) atau sikap pikiran (attitude of mind). Lebih lazim, obyek formal dinamakan sudut pandang.
Ilmu Sebagai Prosedur dan Produksi
Selain itu, Ilmu Sebagai Prosedur dan Produksi mempunyai beragam aspek yang perlu di pahami, yaitu tentang prosedur ilmiah dan produksinya, sehingga bagian ini juga penting untuk di kuasai. Dan pengertian ilmu yang terkadanga dipisahkan dari pengetahuan tentunya harus di kaji lebih dalam dan konfrehensif.Apa itu Ilmu
Ilmu pengetahuan .secara pendek dapatlah dikatakan bahwa ilmu pengetahuan adalah pengetahuan (knowledge) yang tersusun sistematis dengan menggunakakan kekuatan pikiran, yang selalu dapat diperiksa dan ditelaah (dikontrol) dengan kritis oleh setiap orang lain yang ingin mengetahuinya. Peremusan tadi sebetulnya jauh dari sempurna, tetapi yang terpenting adalah peremusan tersebut telah mencakup beberapa unsur yang pokok. Unsur-unsur (element) yang merupakan bagian-bagian yang tergabung dalam suatu kebulatan adalah ;
1. Pengetahuan ( knowledge)
2. Tersusun secara sistemis
3. Menggunakan pemkiran
4. Dapat di kontrol secara kritis oleh orang lain atau umum ( objektif)
Ilmu’ atau lengkapnya disebut ilmu pengetahuan adalah kumpulan pengetahuan mengenai sesuatu kenyataan yang tersusun sistemis, dari usaha manusia yang dilakukan dengan penyelidikan, pengamalan dan percobaan-percobaan.
Ilmu Sebagai Prosedur dan Produksi
Disini yang menjadi sumbernya adalah hasil penyelidikan dengan pengalaman (empirik) dan percobaan (ekspremen), yang kemudian diolah dengan pikiran. Nilai kebenarannya adalah positif sepanjang positifnya peralatan yang digunakan dalam penyelidikannya, yaitu indra, pengalaman dan percobaannya. Maka ilmu pengetahuan selalu siap untuk diuji lagi kebenarannya. Jadi kebenaran ilmu pengetahuan tetap diakui sebagai benar sampai ada bembuktian dengan bukti yang lebih kuat.Pengetahuan adalah kesan di dalam pikiran manusia sebagai hasil penggunaan panca indranya, yang berbeda sekali dengan kepercayaan (beliefs), tajhayul ( supertition), dan penerangan-penerangan yang keliru ( misin information). Misalnya, di kalangan orang-orang marindanim di irian barat ada suatu kepercayaan bahwa sebelum mereka berburu harus diadakan upacara, didatangkan seorang dukun,dibacakan mantra-mantra dan dikeluarkan jimat-jimat supaya perburuan mereka berhasil, sehingga amatlah diperlukan Ilmu Sebagai Prosedur dan Produksi. Conroh lain adalah adanya anggapan (dahulu kala) tentang ras kulit putih yang mempunyai tingkat kepandaian yang melebihi tingkat kepandaian ras-ras dengan warna kulit lain. Kepercayaan-kepercayaan tersebut, yang tidak dapat dibuktikan kebenarannya, menimbulkan ketidakpastian, sedangkan pengetahuan bertujuan untuk mendapatkan kepastian serta menghilangkan prasangka sebagai akibat ketidakpastian tersebut di atas.
Manuisa dengan segenap kemampuan kemanusiannya seperti perasaan,pikiran, pengalaman,pancaindra dan intuisi mampu menangkap alam hidupnya dan mengaptrasikan tangkapan tersebut dalam dirinya dalam berbagai bentuk” ketahuan” umpanya kebiasaa, akal sehat, seni, sejarah dan filsafat.termenelogi ketahuan ini adalah termenologi artifisial yang bersifat sementara sebagai analisis yang pada pokoknya diartikan sebagai keseluruhan bentuk dari produk kegiatan manusia dalam usaha untuk mengetahui sesuatu. Apa yang kita peroleh dalam proses mengetahui tersebut tanpa memperhatiakan obyek, cara dan kegunaannya kita masukkan ke dalam katagori yang disebut ketahuan ini. Dalam bahasa inggris sinonim dari ketahuan ini adalah knowledge.
Di tinjau dari sudut pandang yang lain, hasil-hasil dari Ilmu Sebagai Prosedur dan Produksi yang modern juga penting bagi seorang filsuf. Telah kita ketahui bahwa perenungan kefilsfatan berusaha menyusun suatu pandangan dunia yang sistematis. Dengan berbuat demikian berarti pula sekadar meliputi asas-asas yang penemuan-penemuan serta hasil-hasil ilmu yang telah dikenal. Kesesuaian dengan lain-lain lapangan penyelidikan manusia selalu menjadi ukuran untuk menguji hasil-hasil yang dicapai. Suatu keadaan yang tidak runtut tidak dapat begitu saja dikesampingkan dan diperlukan sebagai ‘ pekerjaan setan’. Ketika Hegel dalam tulisan-tulisan awalnya mencoba membuktikan bahwa alam semesta tersusun hanya dari tujuh palanet,kebenaran pendapatnya terbanahkan dengan ditemukannya planet yang kedelapan ( sekurang-kurangnya sejauh menyangkut tulisan-tulisan permulaan yang melukiskan pembuktian itu).
Ilmu sebagai Proses
Ilmu sebagai proses berarti ilmu merupakan aktivitas penelitian. Para pelakunya disebut ilmuwan (scientist). Aktivitas yang dilakaukan tidak bersifat tunggal, melainkan jamak. Ada rangkaian aktivitas penelitian yang bersifat rasional, kognitif, dan teleologis. Aktivitas rasional berarti kegiatan dengan menggunakan rasio. Yang terjadi adalah kegiatan penalaran logis atas pengamatan empiris.
Ilmu sebagai Produk
Pengertian inilah yang paling sering digunakan. Dalam arti ketiga ini, ilmu merupakan kumpulan pengetahuan sistematis yang merupakan produk dari aktivitas penelitian dengan metode ilmiah.
Sebagai sistem pengetahuan, ilmu mempunyai obyek material dan obyek formal. Obyek material sering disebut pokok soal (subject matter), sedangkan obyek material dinamakan titik perhatian (focus of interest) atau sikap pikiran (attitude of mind). Lebih lazim, obyek formal dinamakan sudut pandang.
0 Response to "Ilmu Sebagai Prosedur dan Produksi"
Post a Comment