Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang berintikan interaksi antara peserta didik dengan para pendidik serta berbagaisumber pendidikan. Interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan sumber-sumber pendidikan tersebut dapat berlangsung dalam situasi pendidikan, pengajaran, latihan, serta bimbingan. Untuk pencapaian hasil pembelajaran yang maksimal, maka diperlukan sesosok guru yang profesional. Sebagaimana Implementasi Pemikiran KH. Ali Mas'ud dalam Supervisi Pendidikan, bahwa proses pendidikan akan berhasil dengan baik jika didukung oleh seorang guru yang profesional, karena dalam dunia pendidikan khususnya bagian pengajaran tolak ukur keberhasilannya adalah guru.
Pembelajaran yang efektif mampu menghasilkan output anak didik yang berkualitas. Pembelajaran yang kondusif dan dinamis juga tidak menafikkan peran guru sebagai perantara transfer ilmu ke murid. Keberadaan Implementasi Pemikiran KH. Ali Mas'ud dalam Supervisi Pendidikan memiliki peran penting dalam pengawasan dan pengamatan kinerja guru dalam membimbing anak didik menjadi insan yang berkualitas. Dalam kenyataanya tidak sedikit dari para pendidik menemui beberapa hambatan yang menyebabkan kurang maksimalnya pelaksanaan proses belajar mengajar. Adanya hambatan bisa berakibat pada kurangnya daya inovasi guru dalam mengajar dan lemahnya motivasi guru dalam meningkatkan kemampuan murid. Seorang guru tidak akan lepas dari kekurang sempurnaan, sehingga guru juga memerlukan bimbingan dan arahan dan juga bantuan dari orang yang lebih berpengalaman dan ahli.
Keberadaan sekolah sebagai lembaga yang mengelola pendidikan mempunyai peranan penting dalam perekrutan guru, karena baik dan buruknya guru menjadi tanggung jawab pihak sekolah yang telah memberikan tanggung jawab kepada guru untuk mendidik siswa menjadi anak yang berkualitas. Untuk itu, Implementasi Pemikiran KH. Ali Mas'ud dalam Supervisi Pendidikan mencoba melakukan program pelatihan pengajaran guru yang harus dilakukan oleh pihak sekolah guna menambah mutu dan kemampuan sang guru. Tidak diragukan lagi keberadaan guru merupakan inti pokok dalam pengembangan bakat anak didik didunia pendidikan.
Hambatan yang ada pada perkembangan anak didik di sekolahan dan di keluarga, bisa jadi keberadaan guru yang kurang kompeten dalam memberikan pembelajaran pada anak didik. Keberadaan supervisi pendidikan yang dalam Implementasi Pemikiran KH. Ali Mas'ud dalam Supervisi Pendidikan sebagai suatu pengamatan pada kinerja guru agar pekerjaan yang dilakukan oleh guru bisa berjalan sesuai dengan ketentuan. Untuk itu pengamatan dan pemeriksaan dimaksudkan hanya untuk melihat bagaimana kegiatan yang dilaksanakan oleh guru mampu mencapai tujuan yang ditentukan oleh sekolah.
Dan keberadaan inspeksi untuk mengetahui kekurangan-kekurangan atau kesalahan yang perlu diperbaiki dalam suatu pekerjaan. Sekolah sebagai tempat transfer ilmu dari guru ke murid dapat meningkatkan mutu pendidikannya dan mengetahui perkembangan sekolah hanya melalui supervisi, selain itu supervisi juga sangat dibutuhkan oleh seorang guru yang mengalami berbagai hambatan yang telah dipaparkan diatas dengan memberikan bimbingan, pengarahan, dan bantuan dalam mengembangkan potensi dirinya untuk menjadi seorang guru yang profesional. Oleh karena itu, supervisi sangat penting dan sangat dibutuhkan untuk sebuah sekolah. Biar bagaimanapun peran Kepala Sekolah sebagai pelaksana supervisi pendidikan mempunyai peranan penting dalam memantau perkembangan guru dalam pelaksanaan proses belajar mengajar di kelas.
Apa itu Supervisi
Supervisi secara etimologi berasal dari kata “super” dan “visi” yang mengandung arti melihat dan meninjau dari atas atau menilik dan menilai dari atas yang dilakukan oleh pihak atasan terhadap aktivitas, kreativitas, dan kinerja bawahan. Dalam penggabungan dua term kemudian menghasilkan satu istilah supervise yang dalam makna bahasa inggris dalam bentuk [verb] mengawasi, membawahi, memimpin, mengontrol, mengurus, mengelola, dan menilik, yang kemudian diadopsi dalam bahasa Indonesia menjadi pembinaan, pengamatan dan pengawasan. Dalam pengertian terakhir, penggunaan istilah supervise (supervisi) lebih dikenal sebagai suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan mereka secara efektif. Supervisi juga diartikan sebagai pelayanan yang disediakan oleh pemimpin untuk membantu guru-guru, orang yang dipimpin agar menjadi guru (personil) yang cakap sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan pada umumnya dan pendidikan khususnya agar mampu meningkatkan efektivitas proses belajar mengajar di sekolah.
Dari pengertian supervisi secara etimologis sebagaimana pendapat Boardman et. yang dikutip oleh Piet. A. Sahertian, ”Supervisi adalah suatu usaha menstimulir, mengkoordinir dan membimbing secara kontinyu pertumbuhan guru-guru di sekolah baik secara individual maupun secara kolektif, agar lebih mengerti dan lebih efektif dalam mewujudkan seluruh fungsi pengajaran dengan demikian mereka dapat menstimulir dan membimbing pertumbuhan tiap murid secara kontinyu, serta mampu dan lebih cakap berpartisipasi dalam masyarakat demokrasi modern.” Burhanudin, berpendapat supervisi yaitu bantuan dalam mengembangkan situasi belajar mengajar kearah yang lebih baik, dengan jalan memberikan bimbingan dan pengarahan pada guru dan petugas lainnya untuk meningkatkan kualitas kerja mereka dibidang pengajaran dengan segala aspeknya. Pemberian arahan dan bimbingan berarti terdapat tujuan untuk pemberian pengontrolan kepada guru dalam proses pencapaian sesuatu agar proses pelaksanaan kerja bisa sesuai dengan harapan yang sudah di tentukan.
Dari beberapa pengertian yang ada diatas bahwasanya supervisi bukan hanya kegiatan yang dilakukan secara sesaat seperti inspeksi, namun supervise sendiri merupakan kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang dan saling berkesinambungan sehingga para pelaku pendidikan (guru) diharapkan mampu mengembangkan diri dalam mengerjakan tugas dan memecahkan berbagai masalah yang ada dalam dunia pendidikan dan mampu melakukan proses pembelajaran secara afekitf dan efisien. Secara implisit makna supervisi yakni memiliki wawasan dan pandangan baru tentang supervisi yang mengandung ide-ide pokok, seperti menggalakkan pertumbuhan profesional guru, mengembangkan kepemimpinan demokratis, melepaskan energi, dan memecahkan berbagai masalah yang berkaitan dengan efekitivitas proses belajar mengajar.
Keseluruhan pelaksanaan dalam supervisi dilakukan melalui proses dan dikelola berdasarkan urutan dan teknik-teknik supervisi itu sendiri. Supervisi adalah melakukan pembinaan sumber daya manusia pada pelaku pendidikan atau guru di lembaga pendidikan (sekolah). Pengelolaan tersebut dilakukan untuk mendayagunaan sumber daya manusia agar memiliki attitude (kepribadian) yang terintegrasi dan terkoordinasi untuk mencapai tujuan sekolah/organisasi. Pengelolaan dilakukan oleh kepala sekolah dengan kewenangannya sebagai supervisor sekolah melalui keputusan-keputusan yang ditetapkan dengan mengarahkan sumberdaya untuk mencapai tujuan.
Supervisi Pendidikan Dalam Pemikiran KH. Ali Mas’ud
KH. Ali Mas’ud (Mbah Ud) dilahirkan di Pagerwojo pada tahun 1910. Pada usia 5 tahun, ia telah mampu membaca kitab kuning tanpa harakat dan menghafalkan Al-Qur'an serta mengikuti pelajaran Al-Qur'an dan Al-Hadits di Pondok Pesantren Ayahnya, Pagerwojo Sidoarjo. Masa hidup KH. Ali Mas’ud tidak pernah mengenyam pendidikan diniyah di pesantren dan pendidikan formal, Selama hidup KH. Ali Mas’ud lebih banyak bergaul dan berkumpul bersama warga sekitar.
Beberapa tahun kemudian KH. Ali Mas’ud memperbanyak aktivitasnya dengan melakukan pengajian berupa majlis ta’lim dan pengajaran ilmu agama dari masjid ke masjid. Akhirnya lama kelamaan pengikut KH. Ali Mas’ud makin banyak dan para tokoh nasional juga banyak yang menyempatkan diri untuk meminta nasehat kepada KH. Ali Mas’ud.
Selama hidupnya KH. Ali Mas’ud sering memberikan nasehat kepada jama’ahnya dan para tokoh nasional, banyak tokoh nasional dan Kiai yang datang, lima tahun sebelum terjadinya G 30 S/ PKI 1965, Jenderal Abdul Haris Nasution berkunjung ke KH. Ali Mas’ud untuk meminta restu menghadapi PKI. KH. Ali Mas’ud berusaha menstimulir, mengkoordinir dan membimbing secara kontinyu pertumbuhan anggota masyarakat di lingkungan masyarakat secara individual maupun secara kolektif, agar lebih mengerti dan lebih efektif dalam mewujudkan seluruh fungsi peran hidupnya, dengan demikian diharapkan masyarakat dapat menstimulir dan membimbing pertumbuhan kehidupannya secara kontinyu, serta mampu dan lebih cakap berpartisipasi dalam hidup bermasyarakat.
Di daerahnya, KH. Ali Mas’ud membuka majlis ta’lim yang bertujuan untuk memberikan bantuan dalam mengembangkan situasi belajar masyarakat untuk menuju kearah yang lebih baik, dengan jalan memberikan bimbingan dan pengarahan pada masyarakat. Majlis ta’lim yang didirikan oleh KH. Ali Mas’ud bukan hanya kegiatan yang dilakukan secara sesaat seperti diskusi saja, namun majlis ta’lim sendiri merupakan kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang dan berkesinambungan sehingga para masyarakat diharapkan mampu mengembangkan diri dalam mengerjakan tugas dan memecahkan berbagai masalah yang ada dalam kehidupannya dan mampu melakukan proses pembelajaran hidup secara afekitf dan efisien. Secara implisit makna majlis ta’lim yang dirintis KH. Ali Mas’ud yakni memiliki wawasan dan pandangan baru tentang ide-ide pokok, seperti menggalakkan pertumbuhan profesional kinerja masyarakat, mengembangkan kepemimpinan demokratis, melepaskan energi, dan memecahkan berbagai masalah yang berkaitan dengan efekitivitas proses kehidupan.
Pembelajaran yang efektif mampu menghasilkan output anak didik yang berkualitas. Pembelajaran yang kondusif dan dinamis juga tidak menafikkan peran guru sebagai perantara transfer ilmu ke murid. Keberadaan Implementasi Pemikiran KH. Ali Mas'ud dalam Supervisi Pendidikan memiliki peran penting dalam pengawasan dan pengamatan kinerja guru dalam membimbing anak didik menjadi insan yang berkualitas. Dalam kenyataanya tidak sedikit dari para pendidik menemui beberapa hambatan yang menyebabkan kurang maksimalnya pelaksanaan proses belajar mengajar. Adanya hambatan bisa berakibat pada kurangnya daya inovasi guru dalam mengajar dan lemahnya motivasi guru dalam meningkatkan kemampuan murid. Seorang guru tidak akan lepas dari kekurang sempurnaan, sehingga guru juga memerlukan bimbingan dan arahan dan juga bantuan dari orang yang lebih berpengalaman dan ahli.
Implementasi Pemikiran KH. Ali Mas'ud Dalam Supervisi Pendidikan
Tidak dipungkiri adanya guru yang kurang profesional sangat menguatirkan dunia pendidikan, banyak faktor yang menyebabkan guru kurang profesional, semisal adanya kekurang fahaman guru pada bahan ajar yang disampaikan dan bisa juga kondisi fasilitas sekolah yang kurang kondusif untuk proses belajar mengajar. Hal ini merupakan indikasi bahwa faktor guru sebagai pengajar sangat berperan penting dalam menghantarkan anak didik menjadi berhasil di kemudian hari. Untuk itu, dalam Implementasi Pemikiran KH. Ali Mas'ud dalam Supervisi Pendidikan penekanan pada kemampuan guru dalam mengajar perlu diperhatikan, mengingat keberhasilan anak didik bergantung pada kualitas guru sebagai pendidik.Keberadaan sekolah sebagai lembaga yang mengelola pendidikan mempunyai peranan penting dalam perekrutan guru, karena baik dan buruknya guru menjadi tanggung jawab pihak sekolah yang telah memberikan tanggung jawab kepada guru untuk mendidik siswa menjadi anak yang berkualitas. Untuk itu, Implementasi Pemikiran KH. Ali Mas'ud dalam Supervisi Pendidikan mencoba melakukan program pelatihan pengajaran guru yang harus dilakukan oleh pihak sekolah guna menambah mutu dan kemampuan sang guru. Tidak diragukan lagi keberadaan guru merupakan inti pokok dalam pengembangan bakat anak didik didunia pendidikan.
Hambatan yang ada pada perkembangan anak didik di sekolahan dan di keluarga, bisa jadi keberadaan guru yang kurang kompeten dalam memberikan pembelajaran pada anak didik. Keberadaan supervisi pendidikan yang dalam Implementasi Pemikiran KH. Ali Mas'ud dalam Supervisi Pendidikan sebagai suatu pengamatan pada kinerja guru agar pekerjaan yang dilakukan oleh guru bisa berjalan sesuai dengan ketentuan. Untuk itu pengamatan dan pemeriksaan dimaksudkan hanya untuk melihat bagaimana kegiatan yang dilaksanakan oleh guru mampu mencapai tujuan yang ditentukan oleh sekolah.
Dan keberadaan inspeksi untuk mengetahui kekurangan-kekurangan atau kesalahan yang perlu diperbaiki dalam suatu pekerjaan. Sekolah sebagai tempat transfer ilmu dari guru ke murid dapat meningkatkan mutu pendidikannya dan mengetahui perkembangan sekolah hanya melalui supervisi, selain itu supervisi juga sangat dibutuhkan oleh seorang guru yang mengalami berbagai hambatan yang telah dipaparkan diatas dengan memberikan bimbingan, pengarahan, dan bantuan dalam mengembangkan potensi dirinya untuk menjadi seorang guru yang profesional. Oleh karena itu, supervisi sangat penting dan sangat dibutuhkan untuk sebuah sekolah. Biar bagaimanapun peran Kepala Sekolah sebagai pelaksana supervisi pendidikan mempunyai peranan penting dalam memantau perkembangan guru dalam pelaksanaan proses belajar mengajar di kelas.
Apa itu Supervisi
Supervisi secara etimologi berasal dari kata “super” dan “visi” yang mengandung arti melihat dan meninjau dari atas atau menilik dan menilai dari atas yang dilakukan oleh pihak atasan terhadap aktivitas, kreativitas, dan kinerja bawahan. Dalam penggabungan dua term kemudian menghasilkan satu istilah supervise yang dalam makna bahasa inggris dalam bentuk [verb] mengawasi, membawahi, memimpin, mengontrol, mengurus, mengelola, dan menilik, yang kemudian diadopsi dalam bahasa Indonesia menjadi pembinaan, pengamatan dan pengawasan. Dalam pengertian terakhir, penggunaan istilah supervise (supervisi) lebih dikenal sebagai suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan mereka secara efektif. Supervisi juga diartikan sebagai pelayanan yang disediakan oleh pemimpin untuk membantu guru-guru, orang yang dipimpin agar menjadi guru (personil) yang cakap sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan pada umumnya dan pendidikan khususnya agar mampu meningkatkan efektivitas proses belajar mengajar di sekolah.
Dari pengertian supervisi secara etimologis sebagaimana pendapat Boardman et. yang dikutip oleh Piet. A. Sahertian, ”Supervisi adalah suatu usaha menstimulir, mengkoordinir dan membimbing secara kontinyu pertumbuhan guru-guru di sekolah baik secara individual maupun secara kolektif, agar lebih mengerti dan lebih efektif dalam mewujudkan seluruh fungsi pengajaran dengan demikian mereka dapat menstimulir dan membimbing pertumbuhan tiap murid secara kontinyu, serta mampu dan lebih cakap berpartisipasi dalam masyarakat demokrasi modern.” Burhanudin, berpendapat supervisi yaitu bantuan dalam mengembangkan situasi belajar mengajar kearah yang lebih baik, dengan jalan memberikan bimbingan dan pengarahan pada guru dan petugas lainnya untuk meningkatkan kualitas kerja mereka dibidang pengajaran dengan segala aspeknya. Pemberian arahan dan bimbingan berarti terdapat tujuan untuk pemberian pengontrolan kepada guru dalam proses pencapaian sesuatu agar proses pelaksanaan kerja bisa sesuai dengan harapan yang sudah di tentukan.
Dari beberapa pengertian yang ada diatas bahwasanya supervisi bukan hanya kegiatan yang dilakukan secara sesaat seperti inspeksi, namun supervise sendiri merupakan kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang dan saling berkesinambungan sehingga para pelaku pendidikan (guru) diharapkan mampu mengembangkan diri dalam mengerjakan tugas dan memecahkan berbagai masalah yang ada dalam dunia pendidikan dan mampu melakukan proses pembelajaran secara afekitf dan efisien. Secara implisit makna supervisi yakni memiliki wawasan dan pandangan baru tentang supervisi yang mengandung ide-ide pokok, seperti menggalakkan pertumbuhan profesional guru, mengembangkan kepemimpinan demokratis, melepaskan energi, dan memecahkan berbagai masalah yang berkaitan dengan efekitivitas proses belajar mengajar.
Keseluruhan pelaksanaan dalam supervisi dilakukan melalui proses dan dikelola berdasarkan urutan dan teknik-teknik supervisi itu sendiri. Supervisi adalah melakukan pembinaan sumber daya manusia pada pelaku pendidikan atau guru di lembaga pendidikan (sekolah). Pengelolaan tersebut dilakukan untuk mendayagunaan sumber daya manusia agar memiliki attitude (kepribadian) yang terintegrasi dan terkoordinasi untuk mencapai tujuan sekolah/organisasi. Pengelolaan dilakukan oleh kepala sekolah dengan kewenangannya sebagai supervisor sekolah melalui keputusan-keputusan yang ditetapkan dengan mengarahkan sumberdaya untuk mencapai tujuan.
Supervisi Pendidikan Dalam Pemikiran KH. Ali Mas’ud
KH. Ali Mas’ud (Mbah Ud) dilahirkan di Pagerwojo pada tahun 1910. Pada usia 5 tahun, ia telah mampu membaca kitab kuning tanpa harakat dan menghafalkan Al-Qur'an serta mengikuti pelajaran Al-Qur'an dan Al-Hadits di Pondok Pesantren Ayahnya, Pagerwojo Sidoarjo. Masa hidup KH. Ali Mas’ud tidak pernah mengenyam pendidikan diniyah di pesantren dan pendidikan formal, Selama hidup KH. Ali Mas’ud lebih banyak bergaul dan berkumpul bersama warga sekitar.
Beberapa tahun kemudian KH. Ali Mas’ud memperbanyak aktivitasnya dengan melakukan pengajian berupa majlis ta’lim dan pengajaran ilmu agama dari masjid ke masjid. Akhirnya lama kelamaan pengikut KH. Ali Mas’ud makin banyak dan para tokoh nasional juga banyak yang menyempatkan diri untuk meminta nasehat kepada KH. Ali Mas’ud.
Selama hidupnya KH. Ali Mas’ud sering memberikan nasehat kepada jama’ahnya dan para tokoh nasional, banyak tokoh nasional dan Kiai yang datang, lima tahun sebelum terjadinya G 30 S/ PKI 1965, Jenderal Abdul Haris Nasution berkunjung ke KH. Ali Mas’ud untuk meminta restu menghadapi PKI. KH. Ali Mas’ud berusaha menstimulir, mengkoordinir dan membimbing secara kontinyu pertumbuhan anggota masyarakat di lingkungan masyarakat secara individual maupun secara kolektif, agar lebih mengerti dan lebih efektif dalam mewujudkan seluruh fungsi peran hidupnya, dengan demikian diharapkan masyarakat dapat menstimulir dan membimbing pertumbuhan kehidupannya secara kontinyu, serta mampu dan lebih cakap berpartisipasi dalam hidup bermasyarakat.
Di daerahnya, KH. Ali Mas’ud membuka majlis ta’lim yang bertujuan untuk memberikan bantuan dalam mengembangkan situasi belajar masyarakat untuk menuju kearah yang lebih baik, dengan jalan memberikan bimbingan dan pengarahan pada masyarakat. Majlis ta’lim yang didirikan oleh KH. Ali Mas’ud bukan hanya kegiatan yang dilakukan secara sesaat seperti diskusi saja, namun majlis ta’lim sendiri merupakan kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang dan berkesinambungan sehingga para masyarakat diharapkan mampu mengembangkan diri dalam mengerjakan tugas dan memecahkan berbagai masalah yang ada dalam kehidupannya dan mampu melakukan proses pembelajaran hidup secara afekitf dan efisien. Secara implisit makna majlis ta’lim yang dirintis KH. Ali Mas’ud yakni memiliki wawasan dan pandangan baru tentang ide-ide pokok, seperti menggalakkan pertumbuhan profesional kinerja masyarakat, mengembangkan kepemimpinan demokratis, melepaskan energi, dan memecahkan berbagai masalah yang berkaitan dengan efekitivitas proses kehidupan.
0 Response to "Implementasi Pemikiran KH. Ali Mas'ud Dalam Supervisi Pendidikan"
Post a Comment