Kognitifikasi Guru dalam Pembelajaran

Kognitifikasi Guru dalam Pembelajaran
Kognitifikasi Guru dalam Pembelajaran
 
Kehadiran guru secara koginitif bersifat fleksibilitas yang berarti guru bersifat luwes dalam mencipta, hal ini menjelaskan bagaimana kemampuan berpikir guru yang senantiasa diikuti dengan tindakan yang simultan dan memadai dalam situasi tertentu. Kognitifikasi guru dalam pembelajaran kebalikannya bersifat frigiditas kognitif atau kekakuan ranah ciptanya ditandai dengan kekurang mampuan berpikir dan bertindak yang sesuai dengan situasi yang sedang dihadapi.

Pembelajaran guru yang fleksibel pada umumnya bisa ditandai dengan keterbukaan guuru dalam cara berpikir dan beradaptasi. Kehadiran guru pada kognitifikasi guru dalam pembelajaran mengharap adanya resistensi (daya tahan) terhadap ketertutupan ranah cipta yang premature (terlampau dini) dalam pengamatan dan pengenalan.

Ketika dalam pembelajaran terdapat term-term yang bersifat mengamati dan mengenali suatu objek atau situasi tertentu, seorang guru pada kognitifikasi guru dalam pembelajaran bisa berlaku yang fleksibel dalam berfikir kritis. Berfikir kritis merupakan suatu cara berpikir dengan penuh pertimbangan akal sehat yang pemusatannya terdapat pada pengambilan keputusan untuk mengingkari atau mempercayai sesuatu dan melakukan atau menghindari sesuatu.

Kognitifikasi Guru dalam Pembelajaran

Adanya Keterbukaan Psikologis

Yang menjadi faktor penentu keberhasilan tugas guru kognitifikasi guru dalam pembelajaran adalah adanya keterbukaan secara psikologs dalam diri guru itu sendiri. Keterbukaan ini merupakan dasar kompetensi professional (kemampuan dan kewenangan melaksanakan tugas) keguruan yang dimiliki oleh setiap guru.  ( fungsi guru )

Kognitifikasi guru dalam pembelajaran mengharap adanya peran guru yang bisa terbuka secara psikologi dengan bersedia mengkomunikasikan dirinya terhadap faktor-faktor ekstern antar lain siswa, teman sejawat, dan lingkungan pendidikan tempatnya bekerja atau mengajar. Guru bisa menerima kritik dengan ikhlas. Disamping itu guru juga bisa memiliki empati, yakni respon afektif terhadap pengalaman emosionalnya dan perasaan tertentu orang lain.

0 Response to "Kognitifikasi Guru dalam Pembelajaran"

Post a Comment